Minggu, 18 September 2011

Cahaya-Mu

Topik: Membaca dengan Asmaul Husna Yaa-Nur ( Yang Maha Bercahaya)

Bank Fanasa….awal mula aku menemukan teman-teman yang sevisi denganku. Ingin melindungi bumi. Awalnya aku hanyalah seorang penanam pohon. Seorang diri tiap pagi dan sore menanam bibit pohon buah-buahan. Walau aku tau kalau sebenarnya itu tak laku di jual. Namun setiap aku menanam pohon-pohon itu. Seperti ada sinar di hatiku yang bertambah besar. aku tak peduli….hidupku akan seperti apa, akan dianggap apa. Namun yang aku tau pasti saat cahaya di hatiku hilang.itu sangat menyakitkan. Sedikitpun aku tak bisa tersenyum bahagia.

Aku….senang sekali tersenyum. Saat tersenyum rasanya aku dapat memberikan kebahagiaan kepada orang-orang. Dan aku tak mau senyumku hilang. Dahulu saat senyumku hilang. Tiap malam aku menangis memohon kepada raja penguasa alam semesta. Ya Allah…kembalikan lagi senyumku. Aku tak punya kekuatan dalam menjalani hidup tanpa senyum itu. Dan…akhirnya aku temukan senyum itu kembali saat aku menanam sebuah bibit pohon.
Dari situlah aku berjanji…takkan kubiarkan aku kehilangan senyum itu. Cahaya di dalam diriku. Dan aku akan terus tetap bercahaya. Kecil ataupun besar. Walau hanya seperti bintang-bintang atau seperti cahaya matahari.

Saat menanam pohon….aku hanyalah cahaya kunang-kunang yang kecil. Aku senang…walau hanya 2 atau 3 pohon yang berhasil aku tanam tetapi itulah cahayaku. Untuk menyinari dunia ini. Aku rindu…kampung halamanku yang dahulu penuh dengan pepohonan. Dan aku sering naik pohon menikmati buah-buahan di atasnya bersama kupu-kupu, burung dan serangga lainnya. Rasanya dunia bagaikan surga. Dan aku berharap pohon yang aku tanam suatu saat dapat menghijaukan kampungku seperti dulu.

Pertemuan dengan Bank Fanasa membukakan mata hatiku bahwa ada cara agar cahaya di hatiku bisa bertambah besar. mungkinkah aku bisa menjadi cahaya matahari? yang sanggup menyinari seluruh bumi ini? …..Cahaya yang Besar…. dan besar sekali……. Bisakah? Bisa saja…. Namun….ternyata. siang dan malam itu tetap ada.

Kepada teman-temanku di Bank Fanasa yang ingin menjadi matahari di siang hari. Bersinarlah dengan terangnya, atau cahaya kecil-kecil seperti bintang-bintang di malam hari. Bersinarlah dengan indahnya.

Aku tak perduli kecil atau besar. aku tak perduli. Namun yang kuinginkan hanya satu yaitu Cahaya-Mu.

Internet Sebagai Media Untuk Mencari Ilmu

Judul: Internet sebagai media untuk mencari ilmu
Materi: membaca dengan asmaul husna Yang Maha Berilmu (Yaa Aliim)

Tuhan adalah Maha Berilmu. Oleh karena itu tuhan menciptakan manusia yang memiliki akal. Dan mengenalkan manusia ilmu-ilmu tuhan (Ilmu untuk kebahagiaan manusia). dan dengan akalnya manusia belajar dari apa yang tidak diketahuinya.

Kemajuan di dunia sekarang sangat pesat. salah satunya adalah teknologi Internet. Internet adalah media pembelajaran manusia masa kini. Dari internetlah kita bisa tau tentang seluruh isi dunia ini. Dahulu orang berkata buku adalah jendela dunia. Dan sekarang internet adalah "pintu dunia". Oleh karena itu, jika kita manusia terus belajar. terutama untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi di duni. Insya Allah. tak ada masalah yang tak bisa diselesaikan. termasuk menyelamatkan bumi.

Mari kita bersama-sama mendukung program pemerintah "Internet Masuk Desa" sebagai bagian dari visi hidup kita untuk mencerdaskan bangsa Indonesia. dengan cara menyebarkan teknologi internet ini ke seluruh plosok Indonesia.

Bagi yang ingin membuka warnet. bisa menghubungiku untuk meminta bantuan di 08158875421. Aku mempunyai teman yang memiliki misi dalam hidupnya. menyebarkan internet ke seluruh plosok Indonesia. terima kasih.

Yang Esa

Judul: Yang Esa
Materi: Membaca dengan Asmaul Husna (Yang Maha Tunggal)

Dimanakah gerangan yang Esa? Yang Maha Satu itu? mengapa kini 1 syawal 1432 H berbeda-beda di mata Umat Muslim? mang tidak dapat dipungkiri perbedaan pasti ada. itulah dunia. berbeda-beda. walaupun sebenarnya kebenaran itu selalu hanya ada satu.

aku berbeda dengan anda. mungkin. inilah pendapatku. yang mungkin menurut anda salah ataupun juga benar.

Hilal. muncul karena hadis nabi yang berbunyi. "Berpuasalah kamu dengan cara melihat bulan". Tahun islam didasarkan atas pergerakan rotasi bulan. oleh karena itu adanya hadis tersebut agar manusia di dunia mempunyai tanggalan dalam melaksanakan ibadahnya. agar seluruh dunia memiliki patokan waktu yang jelas. Yang JELAS.

Namun mengapa malah jadi tidak jelas. itu karena tipe-tipe manusia berbeda-beda. ada yang kuno dan ada yang modern. Yang kuno berkata: Dulu nabi Muhammad melihatnya dengan mata. maka sekarang kita melihat dengan mata juga. Yang Modern:kita sekarang udah punya satelit. mari kita lihat dengan satelit.

sudah dari dulu Muhammadiyah terkenal dengan kemodernisasiannya (liat di Film Sang Pencerah). karena itu memilih hari selasa. meskipun pemerintah memilih hari Rabu. mengapa? karena di foto satelit pada tanggal 30 Agustus 2011. hilal sudah terlihat sebesar 1.4 derajat. itu artinya SUDAH TERLIHAT. namun beberapa orang inginnya harus di atas 2 derajat agar dapat terlihat oleh mata.

Hey Guys...sekarang jaman apa? sadarlah. masa masih pake mata telanjang. maap ya. aku akhirnya karena mengetahui kebenaran ini lebih memilih lebaran hari selasa. walau ibu, bapak dan adikku hari rabu. tapi kakakku yang juga sependapat denganku lebaran hari selasa.

selama umat islam tak melek teknologi. umat Islam akan terus seperti ini. tak pernah tau yang Satu/ Yang Esa. dan aku akan tetap memilih kebenaran yang ada di hatiku meski menentang pemerintah.

tapi kebebasan memilih ada di tangan anda......

August 30 at 10:26am